TOUR LEADER UMRAH PT. ARMINAREKA PERDANA

Mendampingi Jamaah Dari Keberangkatan Umrah hingga Kepulangan dan bertanggung jawab terhadap Jadwal Pelaksanaan dan Kelancaran Ibadah Umrah

Perawat Critical Care RSUD DR Soetomo Surabaya dan Distributor Buku Ventilator

Keseharian saya adalah bekerja sebagai PNS Perawat yang ditempatkan di Ruang Observasi Intensif dan PJ Penanggulangan Infeksi

CEO ENTERPRENURSE ORGANISER

Event Organizer Pelatihan Pemberdayaan Diri, Psychotherapist, Healing dan Team Building Outbond Specialist

OWNER RAJA FINGGERPRINT ANALYSIS SURABAYA

MELIHAT POTENSI LEBIH PASTI MELALUI RAHASIA SIDIK JARI. KARENA SIDIK JARI MEMILIKI STRUKTUR YG MENJADI IDENTITAS MULTI INFORMASI TERMASUK RUMUS PERSONALITY DAN POTENSI YANG TERSIMPAN DIDALAMNYA.

Distributor Buku VENTILATOR By KRISNA SUNDANA

SIAP PENGIRIMAN SELURUH INDONESIA

Sabtu, 17 Oktober 2015

PENCEGAHAN DEKUBITUS





A. DAERAH TEKANAN KETIKA DALAM POSISI DUDUK























B.  DAERAH TEKANAN KETIKA DALAM POSISI BERBARING MIRING







C. DAERAH TEKANAN KETIKA DALAM POSISI  TENGKURAP











D. DAERAH TEKANAN KETIKA DALAM POSISI TERLENTANG






Dekubitus
JIka suatu ketika terdapat gangguan pada kemampuan untuk melakukan gerakan ini, maka kemungkinan over-kompresi dengan akibat kerusakan jaringan akan terjadi.

Keadaan berikut yang dapat berakibat pada penurunan pergerakan :
  • Anestesi
  • Apati
  • Perubahan Kesadaran
  • kerapuhan fisik
  • nyeri ketika bergerak
  • paralisis
  • tidak sadar

TEHNIK BERKOMUNIKASI DENGAN KLIEN ( PASIEN )

Dalam melakukan proses keperawatan, perawat perlu memiliki kemampuan berkomunikasi yang efektif dan bertujuan. Perawat perlu memahami mengenai komunikasi terpeutik. Komunikasi terapeutik adalah suatu interaksi interpersonal antara perawat dan klien yang selama interaksi berlangsung perawat berfokus pada kebutuhan klien untuk peningkatan pertukaran informasi yang efektif antara perawat dan klien (Sheila L Videbeck, 2008) 

Dalam melakukan komunikasi terapeutik perawat sebelumnya perlu memahami tentang analisa diri. Analisa diri pada perawat adalah proses stimulasi untuk menentukan keberhasilan setiap tindakan yang dilakukan oleh perawat. Analisa diri dilakukan oleh perawat yang sehari-harinya berhubungan langsung dengan klien. Dalam masalah ini ketidakmampuan dalam berkomunikasi dengan efektif mempengaruhi kemampuan klien untuk mengekspresikan kebutruhan atau bereaksi dengan lingkungan. Analisa diri terbagi 6 aspek diantaranya kesadaran diri, klarifikasi nilai, ekplorasi keadaan, role model, altruisme( efektif dalam membantu), etik dan tanggung jawab (Mustikasari, 2009). Suatu alat yang bermanfaat dalam mempelajari lebih banyak tentang diri sendiri ialah jendela Johari (Luft, 1970. Dikutip dari Sheilla L Vedebeck, 2008). 

Empat area yang di evaluasi adalah :
  1. Kuadaran I : Pribadi yang umum, terbuka : Individu mengetahui kualitas dirinya sendiri dan orang lain juga mengetahuinya. 
  2. Kuadran II : Pribadi yang buta/tidak sadar : Kualitas hanya diketahui oleh orang lain. 
  3. Kuadaran III : Pribadi yang tersembunyi/tersendiri : Kualitas hanya diketahui oleh diri sendiri
  4. Kuadran IV : Tidak diketahui: Kuadran kosong yang menunjukkan kualitas yang sampai saat ini tidak diketahui oleh diri sendiri dan orang lain.
Teknik dalam berkomunikasi terapeutik meliputi :
  1. Mendengarkan secara aktif. Memusatkan perhatian secara verbal dan nonverbal yang disampaikan klien. Menggunakan rasio 2;1 (2 telinga:1 mulut). Menurut Crouch 2002 dalam 143 Potter&Perry 2009.Mendengarkan secara aktif menggunakan akronim SOLER (Sitting facing the client, Observe and open posture, Learn toward the client, Establish and maintain intermitten, eye contact, Rilex)
  2. Berbagi hasil observasi dengan klien. Berbagi hasil observasi berbeda dengan asumsi. Saat berbagi observasi, perawat menggunakan bahasa yang lebih halus dan tidak menyinggung perasaan klien. Contoh. Ketika klien tampak tidak rapih, perawat tidak langsung menyimpulkan bahwa dia malas menjalani harinya, perawat menggunakan kata –kata yang lebih halus seperti “anda tampak lelah”, “Anda tampak berbeda hari ini”, atau “saya lihat anda belum makan apapun hari ini, apa yang anda rasakan” 
  3. Berbagi emphatik. Kemampuan untuk memahami dan menerima realita seseorang,merasakan perasaan dengan tepat. Contoh. Perawat berkata pada klien yang marah dan menderita gangguan mobilisasi ringan pasca stroke “pasti sulit rasanya mengetahui apa yang anda inginkan tetapi tidak dapat melakukannya” 
  4. Berbagi harapan. Contoh. Perawat berkata kepada klien yang murung tentang prognosisnya yang buruk “saya yakin anda akan menemukan jalan untuk menghdapi situasi ini, karena saya melihat keberanian dan kreativitas anda sebelumnya”. 
  5. Berbagi perasaan. Perawat membantu klien mengekspresikan emosi dengan melakukan opservasi, mengetahui perasaan, mendorong komunikasi, mengijinkan pengekspresian perasaan “negatif”, dan member contoh ekspresi emosional diri yang sehat Contoh. Perawat bertanya pada pasien yang sedang murung 
  6. Berbagi menggunakan sentuhan. Sentuhan menyampaikan pesan seperti perhatian, dukungan, dorongan,kelembutan, dan perhatian pribadi Contoh. Sentuhan kenyamanan misalnya memang bahu klien. 
  7. Diam. Sikap diam berguna saat individu berhadapan dengan keputusan yang membutuhkan banyak pertimbangan. Contoh. Keheningan akan membantu klien mencapai keyakinan yang dibutuhkan untuk berbagi keputusan dalam menolak suatu tindakan medis. 
  8. Mengklarifikasikan Tujuannya untuk memastikan telah terbentuknya pemahaman klien. contoh. “saya kurang mengerti maksud ‘lebih sakit dari biasanya’ apa yang terasa berbeda bagi anda?” 
  9. Fokus diperlukan untuk memfokuskan perhatian dari unsur penting suatu pesan. Perawat menggunakan tehnik pemfokusan untuk membimbing arah percakapan kebidang yang penting, misalnya “kita telah membahas banyak tentang obat anda, tetapi mari kita lihat masalah yang anda hadapi untuk mengkonsumsinya tepat waktu”. 
  10. Para frase .Menyatakan kembali suatu pesan dengan lebih singkat dan menggunakan kata-kata si penerima. Jika makna suatu pesan menjadi menyimpang setelah dilakukan paraphrase, maka komunikasi akan menjadi tidak efektif. Contoh. Seorang klien berkata, saya telah mengalami kelebihan berat badan sejak lama dan tidak pernah ada masalah. Saya tidak paham kenapa saya harus menjalani diet. Parafrase kalimat ini kedalam bentuk, “anda tidak perduli terhadap berat badan anda” merupakan cara yang salah. Akan lebih baik anda berkata, “Anda kurang yakin untuk menjalani diet karena anda selama ini tetap sehat”. 
  11. Mengajukan pertanyaan yang relevan. Pertanyaan terbuka akan memberikan kesempatan bagi klien untuk memimpin percakapan dan memberikan informasi penting tentang suatu topik. Contoh. “ Apa masalah terbesar anda saat ini?”. Pertanyaan dengan focus digunakan jika dibutuhkan informasi spesifik pada bidang tertentu misalnya “Bagaimana pengaruh rasa nyeri tersebut pada kehidupan anda dirumah? ”. Pertanyaan tertutup menghasilkan respon Ya, tidak, atau jawaban satu kata. Contoh. “Berapa kali dalam sehari anda menggunakan obat anti nyeri?”, berikan kesempatan untuk menjawab pertanyaan terbuka secara lengkap sebelum memberikan pertanyaan lain. Pertanyaan tertutup berguna pada saat pengkajian, tetapi kurang bermanfaat selama interaksi terapeutik. 
  12. Menyimpulkan. Memberikan kepuasan pada akhir percakapan dan sangat berguna pada fase terminasi dari hubungan perawat dan klien. Menyimpulkan adalah tinjauan singkat dari aspek penting suatu interaksi. Contoh: pada seorang perawat manejer yang bekerja dengan tenaga kerja yang tidak puas. “Anda telah memberitahu alasan anda tidak mnyukai pekerjaan ini. Kami telah menemukan beberapa cara untuk memperbaiki situasi dan anda telah setuju untuk mencobanya. Tolong beritahu saya jika cara tersebut berguna bagi anda.” 
  13. Membuka diri. Teknik membuka diri merupakan pengalaman pribadi yang nyata tentang diri sendiri yang diberikan secara sengaja kepada pihak lain. Ini menunjukkan bahwa perawat memahami pengalaman klien dan memperlihatkan bahwa pengalaman klien tidak hanya dialami sendiri. Contoh: hal yang menyedihkan itu juga pernah saya alami. Saya bertemu dengan pusat konseling dan hal itu sangat membantu. Bagaimana pendapat anda tentang menemui pihak konseling?”. 
  14. Konfrontasi .Tehnik ini meningkatkan kesadaran diri klien dan membantu klien mengenali pertumbuhan dan mengatasi masalah penting. Contoh: “Anda bilang Anda telah memutuskan tindakan yang akan diambil, tetapi Anda masih berbicara banyak tentang pilihan Anda?”.
Keadaan yang menghalangi proses komunikasi:
  • Afasia
  • Kebutaan
  • Perubahan Kesadaran  
  • Palatoskiziz
  • Tuli
  • Bisu
  •  Disfasia
  • Dispnea
  • Bahasa Asing
  • Kesulitan Mendengar
  • Laringektomi
  • Gangguan Kejiwaan
  • Cerebral Palsy  

Jumat, 16 Oktober 2015

PERAWAT HYPNOTHERAPIST

" PERAWAT LAYAK MENJADI HYPNOTHERAPIST "

Mengapa Hal ini saya sampaikan, ingatlah kembali apakah Profesi Keperawatan itu.

Keperawatan merupakan suatu bentuk layanan kesehatan professional yang merupakan bagian integral dari layanan kesehatan berbasis ilmu dan kiat keperawatan, yang berbentuk bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif dan ditujukan bagi individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat baik sehat maupun sakit, yang mencakup keseluruhan proses kehidupan manusia (Lokakarya keperawatan nasional, 1983)


Perhatikan kembali bentuk pelayanan yang kita berikan..dari keempat aspek tersebut apakah kita sudah melaksanakan dengan baik ? apakah benar2 kita lakukan semua? atau hanya aspek biologisnya saja..? Tanyakan kepada diri anda sendiri...menjadi seorang perawat merupakan profesi yang sangat mulia..namun tidak mudah menjadi seorang perawat yang proffesional. review kembali bahwa tugas kita adalah menjadi " Care Giver " yakni memberikan Asuhan Keperawatan, yang kedua adalah sebagai " Konselor " yakni menerima konsultasi dan memberikan solusi keperawatan, yang ketiga " Koordinator " yang selalu berkoordinasi dengan sejawat lain dan profesi kesehatan lainnya dalam memberikan Asuhan keperawatan yang holistik. yang keempat Sebagai " Advocat " menjadi pembela pasien terhadap hak dan kewajibannya, kebutuhan informasi, pelayanan dan tindakan yang akan diberikan kepada pasien. yang kelima sebagai " Educator " menjadi pendidik dan mendidik pasien serta keluarga. kemudian " Kolaborator " melakukan Kolaborasi kepada Sejawat Dokter, Ahli Gizi, Dan Tenaga Kesehatan Lainnya untuk memberikan Pelayanan yang optimal. kemudia yang terakhir menjadi " Researcher " atau peneliti. melakukan kajian-kajian keperawatan, meneliti masalah-masalah yang muncul kepada pasien sehingga mampu merumuskan asuhan keperawatan yang tepat kepada pasien dan membuat penelitian atau terobosan - terobosan baru dalam dunia Keperawatan. 

" Apakah Anda Setuju bahwa tugas perawat sangatlah berat ? Ya ...?

      Memilih profesi untuk menjadi perawat di indonesia saat ini memang tidaklah mudah, selain berhubungan dengan kesejahteraan, Ketersediaan lapangan pekerjaan yang sempit dan tidak diimbangi oleh jumlah lulusan, Adanya RUU Keperawatan Semakin Menuntut Kita Untuk Bekerja Lebih Proffesional. Agar Akuntabilitas dan Kredibilitas Keperawatan tidak dipandang sebelah mata oleh sejawat lain. Yakinkan Bahwa Klien, Pasien dan Sejawat benar benar membutuhkan kita demi Kebaikan dan Kesembuhan Pasien.

      Dalam tulisan ini saya mengajak sejawat keperawatan yang saya muliakan untuk bisa benar-benar full kepada pasien, dirasa berat pastilah berat. apalagi jumlah pasien yang kita tanggani jumlahnya tidak seimbang dengan jumlah tenaganya..ingat kembali apakah selama ini kita hanya mengeluh saja terhadap profesi yang kita jalani ini? seberat beratnya tugas yang kita emban asalkan sudah diniatkan dalam hati untuk melaksanakannnya dan IKHLAS pastilah tidak terasa berat. mari kita lebih menyadari akan fungsi dan peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan, MARI KITA MULAI MERAWAT DENGAN HATI, MARI KITA LAKUKAN PERAWATAN YANG HOLISTIK, Langkah pertama yang kita lakukan adalah " MERAWAT BIOLOGIS DAN PSIKOLOGIS PASIEN. mengapa ? Pasti teman teman semua menyadarinya namun tidak berespon cukup baik,,Ingatlah " Bahwa ketika Tubuh / Fisik sakit, maka akan berpengaruh kepada kondisi Psikologisnya, begitu juga jika psikologis pasien terganggu tentu saja tubuh akan merespon hal yang sama. keduanya selalu terkoneksi ". mari kita sadari bahwa tentu saja akan berpengaruh terhadap proses penyembuhan hingga biaya perawatan jika pasien tidak kunjung sembuh. Satu Upaya kita sungguh sangat berati bagi pasien.

Perawat Sudah Dibekali Ilmu yang mumpuni terlebih lagi kita mengetahui yang Namanya " Komunikasi Teraupetik " mari kita gunakan setiap hari kepada pasien, lihatlah respon yang kita dapat jika kita semakin dekat dengan pasien. Bentuk Bayaran yang tidak ternilai dari pasien adalah Senyuman Tulus dan Perubahan Perilaku Kesehatan " 2 hal tersebut sungguh tidak ternilai dari Uang Sebesar Apapun. kita bisa membayar orang untuk tersenyum namun untuk Tulus pasti susah sekali. 

Untuk Bisa berkomunikasi teraupetik memang perlu sebuah pembelajaran dan tidak mudah, dan butuh pengalaman yang penting kita harus berusaha, berlatih dan berlatih. Candaan Ringan, Slight of Mouth Juga diperlukan. 

Kali Ini saya akan memberikan informasi tentang ilmu komplementer yang bisa kita pelajari untuk memberikan pelayanan yang holisitk kepada pasien agar supaya kondisi fisik dan psikologis pasien seimbang dan menuju arah yang sehat. dan saya yakin akan mempercepat penyembuhan pasien. kita patut syukuri karena perawat selalu 24 jam kepada pasien. Ilmu Komplementer Tersebut dinamakan  " Hypnotherapy "


Hypnotherapy adalah metoda untuk mengedukasi pikiran bawah sadar kita. Jika selama ini hati dan pikiran anda tidak sinkron , selalu bertentangan, maka yang menang pasti adalah hati. Hati adalah emosi, emosi letaknya di level pikiran bawah sadar. Jika anda berkata sudah memaafkan seseorang tapi setiap kali ketemu masih kesel, anda baru memaafkan di level pikiran sadar dan di hatinya itu belum , istilahnya belum tulus. Kita bisa tulus ketika kita sudah memaafkannya di level pikiran bawah sadar. Hipnoterapi membantu kita masuk ke level pikiran bawah sadar dan ketika kita di level pikiran bawah sadar kita bisa melepaskan emosi yang selama ini “terperangkap” di bawah sadar yang membuat kita bermasalah/mengalami emosi negatif (marah berlebihan, takut atau cemas berlebihan, tidak pede, susah tidur dll). Kita juga bisa memberikan sugesti positif dan pandangan/pola pikir baru yang lebih mendukung kita mencapai apa yang kita mau di level pikiran bawah sadar. Ketika level pikiran bawah sadar kita bisa melepaskan semua beban di masa lau kita dan melepaskan pola pikir yang tidak mendukung kita mencapai apa yang kita inginkan, maka pikiran bawah sadar kita menjadi sinkron dengan level pikiran sadar kita yang akan membuat kita merasa lebih nyaman, tenang , dan mudah mencapai apa yang kita inginkan.

Masalah yang dapat dibantu dengan hypnotherapy sangat banyak antara lain :
  • tidak percaya diri
  • susah sosialisasi
  • susah tidur
  • takut berlebihan
  • cemas berlebihan
  • serangan panik
  • depresi
  • phobia
  • trauma
  • luka batin/sakit hati
  • menyesal yang dalam
  • psikosomatis
  • vaginismus
  • tinnitus
  • berhenti merokok
  • dll yang berhubungan dengan emosi dan pikiran
Bagaimana Aplikasinya dalam Dunia Keperawatan..?
1. Aplikasi Pain Management
    Mengurangi Rasa Nyeri Pada Pasien Post Operasi, Pemasangan Infus, Perawatan Luka dsb
2. Relaxaxi Pada pasien yg terganggu Kebutuhan Tidurnya
3. Stress Pasca Amputasi, Phobia Jarum Suntik dsb.

Jadi ketika kita menemui permasalahan yang berkaitan dengan pikiran dan emosi tentu perawat sebagai orang terdekat pasien perlu dan wajib untuk menolong....


" BE PROFESSIONAL NURSES"

JIKA SUATU KETIKA ANDA MENYADARI DAN MEMAHAMI PENTINGNYA MEMBERIKAN ASUHAN KEPERAWATAN SECARA HOLISTIK ( BIOLOGIS, PSIKOLOGIS, SOSIAL DAN SPIRITUALNYA )

MAKA BELAJARLAH MENJADI PERAWAT YG PROFESSIONAL

Perawat Klinik or Clinical Nurse

Pelayanan Keperawatan Merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan yang komphrehensif meliputi Pelayanan Biopsikososiospiritual yang ditujukan kepada klien sehat maupun sakit yang mempunyai daya ungkit yang besar dalam mencapai tujuan pembangunan di bidang kesehatan. Keperawatan sebagai profesi dan perawat sebagai tenaga profesional bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan keperawatan sesuai kompetensi dan kewenangan yang dimiliki secara mandiri maupun bekerjasama dengan anggota tim kesehatan lain untuk kualitas pelayanan keperawatan yang bermutu. 

Pelayanan yang bermutu memerlukan tenaga profesional yang didukung oleh : 
#Faktor internal :
  1. Motivasi mengembangkan karier profesional 
  2. Tujuan pribadi
#Faktor Eksternal
  1. Kebijakan Organisasi
  2. Kepemimpinan
  3. Struktur Organisasi
  4. Sistem Penugasan
  5. Sistem Pembinaan

Pada dasarnya peran utama perawat adalah sebagai :
1. Perawat Pelaksana
2. Perawat Pendidik
3. Perawat Manager
4. Perawat Peneliti ( Riset )

Pada saat ini, sistem pengembangan jenjang karier keperawatan masih belum sepenuhnya terlaksana berbasis kepada kompetensi namun sudah dikembangkan untuk Pegawai Negeri Sipil ( PNS ) walaupun masih dalam konteks sebuah sistem penghargaan bagi perawat. yang melalui jabatan fungsional perawat yang ditetapkan berdasarkan SK Menpan No. 94/KEP/M.PAN/11/2001 tenJabatan Fungsional Perawat dan Angka Kreditnya. disamping itu. beberapa rumah sakit swasta/khusus sudah mengembangkan jenjang karier sesuai dengan kebutuhannya masing - masing meskipun belum mengarah pada pengembangan Jenjang Karier Professional ( Professional Career Leader ) karena masih belum adanya Acuan Nasional mengenai pengembangan karir profesional bagi perawat. 

Pengembangan Jenjang Karier Profesional yang sudah dikembangkan oleh berbagai sarana kesehatan masih kurang memperhatikan tuntutan dan kebutuhan profesi, serta belum dikaitkan dengan kompensasi atau sistem penghargaan.
Dengan adanya sistem jenjang karier profesional perawat yang diterapkan di setiap sarana kesehatan diharapkan mampu meningkatkan kinerja perawat, dan tentu saja akan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.

Pengembangan Jenjang Karier pada saat ini lebih menekankan pada posisi atau jabatan struktural dan fungsional saja. sedangkan jenjang karier profesional berfokus pada pengembangan jenjang karier yang bersifat individual.

SOLUSI BBM HEMAT DAN RAMAH LINGKUNGAN - KLIK GAMBAR UNTUK PEMBELIAN